Empirisme , Sensasionalisme & Positivisme Beserta Tokohnya
Hallooo guys...👋Yeayy ketemu lagi nih di blog ke empat aku . Nah kemarin kan kita membahas tentang sejarah perkembangan spikologi yaaahh . Nah , sekarang waktunya kita membahas tentang apa sih empirisme , sensasionalisme & positivisme beserta tokoh-tokohnya . Yuk langsung aja ke pembahasan...
1 . Empirisme . Merupakan aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman manusia .
Ciri-ciri empirisme :
- Teori tentang asal pengetahuan , yaitu asal-usul ide atau konsep .
- Teori tentang pengetahuan yang menyatakan bahwa kebenaran berdasar pada observasi ( posteriori )
Empirisme lebih menekankan pentingnya pengalaman dalam mendapatkan pengetahuan . Pengalaman ada 2 , yaitu :
- Inner Experiences ( Mental ) , berupa mimpi , khayalan , dan berbagai variasi emosi .
- Sensory Experiences , yaitu pengalam hasil dari penginderaan .
- Francis Bacon ( 1210-1292 M ) . Menurutnya , pengetahuan yang diterima orang melalui persatuan inderawi dengan dunia fakta . Menurutnya , hanya sesuatu yang dapat disentuh dengan inderalah yang merupakan kebenaran .
- Thomas Hobbes ( 1588-1679 M ) . Menurutnya , sumber semua ide adalah sensasi . Tetapi ide yang berasal dari sensasi dapat dipikirkan dan disusun ulang melalui pikiran .
- John Locke ( 1932-1704 M ) . Menurutnya , ide datang dari sensasi ( stimulus sensori secara langsung ) maupun refleksi dari sisa-sisa stimulus sensori sebelumnya .
- George Barkeley . Menurutnya pengamatan terjadi karena hubungan antara pengamatan indra yang satu dengan pengamatan indera yang lain .
- David Hume ( 1711-1776 ) . Ia percaya bahwa isi pikiran hanya berasal dari pengalaman .
- James Mill ( 1773-1836 ) . Mill berusaha menunjukkan bahwa pikiran hanya terdiri dari sensasi dan ide yang disatukan oleh kedekatan .
- John Stuart Mill . Ia percaya bahwa ide-ide dasar dapat melebur dan menghasilkan ide-ide yang berbeda dari elemen-elemen yang menyusunnya .
- Alexander Bain ( 1818-1903 ) . Ia membuat perbedaan penting antara perilaku refleksif dan aktifitas spontan . Perilaku refleksif terjadi secara otomatis sebagai respon terhadap beberapa stimulus eksternal . Sebaliknya , organisme terkadang hanya bertindak secara spontan .
- Empirisme Absolut , menganggap tidak ada priori , baik dalam konsep formal maupun kategorial .
- Empirisme Substantif , mengakui bahwa di dalam konsep formal ada a priori
- Empirisme Parsial , mengakui bahwa ada konsep lain selain konsep formal yang bersifat a priori
2 . Sensasionalisme
Tokohnya :
- Pierre Gassendi ( 1592-1655) , menurutnya hanya benda fisik yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh benda fisik lainnya .
- Julien de La Mettrie ( 1709-1751 ) , menurutnya sensasi dalam pikiran bukan apa-apa melainkan pergerakan partikel dalam otak .
- Etienne Bonnot de Condilac , menurutnya ada atau tidaknya suatu insting adalah awal dari suatu pengetahuan .
- Claude Adrien Helvetius , ia menjelajahi secara mendalam implikasi dari anggapan bahwa isi pikiran hanya datang dari pengalaman
3 . Positivisme
Menurut August Comte , positivisme merupakan hal yang dapat diketahui secara pasti , diobservasi secara publik , dan dirasakan oleh orang lain .
Hukum 3 Tahapan , menurut Comte masyarakat akan melewati beberap tahapan yang didefinisikan bagaimana masyarakat menjelaskan kejadian-kejadian alamiah di sekitarnya :
- Tahap Teologis
- Tahap Metafisik
- Tahap Ilmiah
Humanity ( Agama Kemanusiaan ) . Pada akhir tahun 1840-an , comte mulai membahas positivisme seolah-olah itu adalah agama . tapi dengan dijadikannya positivisme sebagai agama membuat beberapa pengikut comte kecewa padanya . Hal ini karena agama kemanusiaan yang disebarkan Comte lebih menekankan kebahagiaan kelompok dan mengabaikan kebahagiaan individu
Hierarki Ilmu
Comte mengurutkan ilmu-ilmu yang pertama kalisampai yang terakhir kali berkembang , yaitu : matematika , astronomi , fisika , kimia , fisiologi , biologi , sosiologi .
Psikologi tidak masuk dalam catatan , karena ia tidak berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu yang menganalisis pikiran secara introspektif . Baginya pendapat itu terdengar seperti omong kosong .
Tokoh lainnya yaitu Ernest Mach ( 1838-1916 ) , ia berpendapat bahwa sains hanya dapat dibuktikan dengan sesuatu yang diketahui dengan pasti .
Yeayy...sampai disini dulu ya guyss...Sampai jumpa di blog aku berikutnya ya...byeee..👋
Komentar
Posting Komentar