Perspektif Biologis Dalam Psikologi

         Hollaa ...👋👋Ketemu lagi di blog aku ..Kali ini kita bakalan bahas tentang perspektif biologis dalam psikologi. Yuk langsung aja ke pembahasan...

1 . Struktur Neuron Sistem Saraf

Di tahun 1887, seorang dokter Bernama Ramon Y Cajal mempelajari tentang lapisan dari jaringan otak. Teori pertama yang diungkapkannya ialah bahwa sistem saraf disusun oleh sel-sel pribadi, dimana sel – sel ini milik sistem saraf itu sendiri. Walaupun tubuh kita tersusun oleh sel-sel, setiap jenis sel memiliki tujuan, fungsi dan tentunya struktur yang berbeda  .

Contoh : sel kulit itu datar, tetapi sel otot cenderung panjang dan elastis.

Sebagian besar sel memiliki 3 struktur, yaitu nukleus, badan sel, dan juga membrane sel yang melindungi mereka. Neuron adalah spesial sel yang ada pada system saraf, dimana ia bertugas menerima dan mengirim pesan tanpa membutuhkan sistem di atas. Neuron adalah salah satu pembawa sinyal / pesan dari tubuh. Karena itulah neuron memiliki struktur yang spesial. Berikut struktur neuron beserta fungsinya :


Neuron : sel dasar yang memperbaiki sistem saraf serta mengirim dan menerima pesan tanpa memerlukan sistem.

Dendrit : struktur bercabang dari neuron yang berguna untuk menerima pesan / sinyal dari neuron lainnya . Dendrit berada di sel tubuh / soma.

Soma : sel tubuh dari neuron yang bertanggung jawab dalam menjaga / melindungi kehidupan sel.

Axon : struktur berbentuk tabung pada neuron yang bertugas membawa pesan neural dari sel tubuh ke terminal akson, agar diteruskan ke sel-sel lainnya.

Terminal Akson : ujung cabang akson yang membesar dari neuron, sebagai sarana komunikasi antar sel

Sel Glial : memberi dukungan / dorongan kepada neuron untuk tumbuh, memberi nutrisi kepada neuron, menghasilkan myelin untuk melapisi akson, membersihkan produk sampah / yang sudah tidak digunakan dan juga neuron yang telah mati, memproses informasi, dan merangsang tumbuhnya neuron baru.

Myelin : zat lemak yang diproduksi oleh sel glial tertentu, yang bertugas melapisi akson dari neuron untuk menjaga dan meningkatkan impuls saraf.


2 . Potensial Aksi

Seperti apa cara kerja neuron dalam mengirim pesan ??

Sekarang potensial aksi berjalan menuruni akson. Ketika sampai di ujung akson, hal lain terjadi, pesan akan dikirim ke sel lain. Apa yang terjadi pada bagian sel yang sudah ditinggalkan oleh potensial aksi tadi?

 Ingat!!! potensial aksi berarti sel sekarang positif di dalam dan negatif di luar pada titik di mana saluran dibuka. Ada beberapa hal yang akan terjadi untuk mengembalikan sel ke keadaan istirahatnya. Berikut urutan peristiwa :

1 . Saluran ion natrium akan segera menutup setelah potensial aksi berlalu, sehingga tidak ada lagi ion natrium yang masuk.

2 . Membran sel juga secara harfiah memompa ion natrium positif kembali ke luar sel, mendorong keluar ion natrium hingga potensial aksi berikutnya membuka saluran ion lagi.

3 . Ion potasium kecil bermuatan positif di dalam neuron bergerak cepat keluar dari sel setelah potensial aksi lewat, membantu lebih cepat memulihkan bagian dalam sel ke muatan negatif.

4 . Sel menjadi negatif di dalam dan positif di luar, dan neuron mampu "menembakkan" pesan lain.

5 . Setelah pompa natrium selesai memompa keluar ion natrium, neuron dapat dikatakan telah kembali ke potensi istirahat penuhnya.

3 . Neurotransmisi

1 . Vesikal Sinaptik : struktur seperti kantung yang ada di dalam kenop sinaptik & mengandung bahan kimia.

2 . Neurotransmitter : bahan kimia yang ada dalam vesical sinaptik, dimana ketika dilepaskan akan memberi dampak pada sel berikutnya.

3 . Sinapsis / celah sinaptik : ruang berisi cairan mikroskopis antara terminal akson di satu sel dan dendrit atau soma di sel berikutnya.

4 . Reseptor : protein 3 dimensi pada permukaan dendrit atau sel tertentu dari otot dan kelenjar yang dibentuk agar sesuai dengan neurotransmitter tertentu saja.

5 . Sinaps perangsang : yakninya sinaps dimana neurotransmitter mendorong sel penerima untuk menembak.

6 . Sinaps penghambat : yakninya sinaps dimana neurotransmitter mendorong sel penerima untuk berhenti menembak.

7 . Antagonis : zat kimia yang meningkatkan efek neurotransmitter pada reseptor sel berikutnya , meningkatkan atau menurunkan aktivitas sel tersebut.

8 . Reuptake : proses neurotransmitter dibawa kembali ke vesikel sinaptik.

9 . Degradasi enzimatik : proses dimana struktur neurotransmitter diubah sehingga tidak bisa bekerja pada reseptor.

4 . Gambaran umum system saraf

Sistem Saraf , terdiri atas 2 :

1 . Sistem Saraf Pusat ( SSP ) : otak dan sum-sum tulang belakang.

  •  Otak : menafsirkan dan menyimpan informasi, mengirim pesan pada otot, kelenjar dan organ.
  •  Sum-sum tulang belakang : menghubungkan otak dan periferal sistem saraf.

2 . Sistem Saraf Periferal : mengirim informasi ke dan dari sistem saraf pusat.

  • Sistem saraf otonom : otomatis mengatur kelenjar, organ dalam dan pembuluh darah, pelebaran pupil, pencernaan, dan tekanan darah.

a.       Divisi Parasimpatis : mengembalikan tubuh ke fungsi normal dan bertanggung jawab pada fungsi organ di kehidupan sehari-hari.

Contoh : makan, minum, istirahat.

b.       Divisi Simpatik : mempersiapkan tubuh untuk bereaksi dan mengeluarkan energi saat stress dan bergairah.

  • Sistem saraf somatik : membawa sensorik informasi dan kontrol pergerakan dari kerangka otot.

a.       Sistem Sensosik ( aferen ) : membawa pesan dari indera ke SSP.

b.       Sistem Motorik ( eferen ) : membawa pesan dari SSP ke otot dan kelenjar.


5 . Kelenjar Endokrin

Peran berbagai kelenjar endokrin :



1 . Oksitosin : hormon yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisis posterior yang terlibat dalam perilaku reproduksi dan orang tua.

2 . Kelenjar Pineal : kelenjar endokrin yang berada di dekat dasar otak besar dan mengeluarkan melatonin.

3 . Kelenjar Tiroid : kelenjar endokrin yang ada di leher dan berfungsi mengatur metabolisme.

4 . Pankreas : kelenjar endokrin yang berfungsi mengatur kadar gula dalam darah.

5 . Gonad : kelenjar seks yang berfungsi mengeluarkan hormon yang mengatur perkembangan seksual serta reproduksi.

6 . Ovarium : gonad ( kelenjar kelamin ) wanita.

7 . Testis : gonad pria.

8 . Kelenjar adrenal : kelenjar endokrin yang ada di atas setiap ginjal yang mengeluarkan banyak hormon berbeda untuk mengatasi stres, mengatur asupan garam dan menyediakan sumber sekunder hormon seks yang berpengaruh terhadap perubahan seksual yang terjadi selama masa remaja.


6 . Melihat ke Dalam Otak Hidup

Bagaimana studi lesi dan stimulasi otak digunakan untuk mempelajari otak???

Studi lesi : mempelajari hewan atau manusia dengan kerusakan otak dimana kerusakan mungkin terjadi karena kecelakaan, cedera, atau pada hewan dan disengaja. Area otak dapat dipelajari sesuai dengan lokasi lesi (area yang terluka atau hancur).

Studi stimulasi : area otak bisa dipelajari melalui stimulasi listrik (invasif atau noninvasif).

 Metode untuk mempelajari struktur atau aktivitas otak yang hidup :

1 . Struktur pemetaan

  • CT : berdasarkan sinar X
  • MRI

2 . Fungsi Pemetaan

  • Elektroensefalogram ( EEG )
  • Emisi positron tomografi (PET)
  • MRI fungsional (fMRI)

7 . Struktur Otak

        Otak Belakang

          Struktur otak belakang dan fungsinya :

·       Cerebellum : merupakan bagian pembengkakan pertama di atas sum-sum tulang belakang dan tepat di bagian bawah otak. Ini adalah bagian yang paling tidak ingin dirusak oleh seseorang, karena mengatur penunjang kehidupan, seperti bernapas, menelan, detak jantung.

·       Pons : menyampaikan pesan antara cerebellum dan korteks.

·       Formasi Retikuler : mengatur gairah dan perhatian / fokus.

·       Otak kecil : bagian dari otak bawah yang berfungsi mengatur semua gerakan motorik halus yang tidak disengaja.

Korteks 

Korteks adalah bagian terluar otak. Korteks bertanggung jawab dalampemikiran yang lebih tinggi dan interpretasi input sensorik. Korteks sangat mudah dikenali anatominya karena memiliki banyak kerutan di permukaannya.

·       Lobus Oksipital : terdapat di belakang dan bawah setiap belahan otak, berfungsi dalam pusat visual utama otak.

·       Lobus Parietal : ada di bagian atas dan belakang otak, berisi pusat sentuhan, suhu dan posisi tubuh.

·       Lobus Temporal : berperan dalam pendengaran dan ucapan yang bermakna.

·       Lobus Frontal : berperan dalam proses mental yang lebih tinggi, pengambilan keputusan, serta menghasilkan pengucapan kata-kata.

 

3.       Struktur di bawah korteks

·       Sistem limbik : terlibat dalam emosi, motivasi, ingatan dan pembelajaran.

·       Thalamus : menyampaikan informasi sensorik dari bagian bawah otak ke area korteks yang tepat.

·       Hipotalamus : bertanggung jawab atas perilaku motivasi, yaitu tidur, lapar, haus. Contoh, ketika mengikuti kegiatan maraton dan kita mulai merasa haus setelah berlari sejauh 3 kilometer.

·       Hipokampus : bertanggung jawab dalam pembentukan ingatan jangka panjang. Contoh, kamu masih bisa mengingat kejadian 2 tahun lalu dimana kamu terpeleset di depan kelas.

·       Amygdala : bertanggung jawab atas respon rasa takut dan ingatan rasa takut. Contoh, ketika kamu masuk ke wahana rumah hantu dan kamu merasa takut dengan bentuk wajah yang rusak dari salah satu pemeran hantu tersebut .

4.       Area asosiasi korteks

·       Area Broca, terletak di lobus frontal bagian kiri, merupakan tempat produksi ucapan dan membuat seseorang dapat berbicara dengan lancar. Jika terjadi kerusakan di area ini maka akan terjadi :

1)      Afasia Broca : tidak dapat berbicara dengan lancar, bicara terbata-bata dan salah dalam pengucapan kata-kata.

·       Area Wernick : di lobus temporal kiri, berperan dalam memahami arti kata. Jika terjadi kerusakan di area ini, maka akan terjadi :

2)      Afasia Wernick : tidak bisa memahami dan tidak bisa mengucapkan kata-kata yang bermakna. Penderita bisa dengan lancar mengucapkan kata-kata tapi tidak ada maknanya.


Sumber : Ciccarelli, S. K., & White, J. N. (2015). Psychology Fifth Edition. USA: Pearson Education, Inc

Sampai disini dulu yah...see youu👋



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Kepribadian

Rasionalisme