Gangguan Psikologis
Holla guys...👋Ketemu lagi nih di blog aku...Nah kali ini kita bakal bahas mengenai apa aja gangguan psikologis. Langsung aja yuk ke pembahasan.
1. Pengertian Abnormal
Abnormal berarti suatu perilaku yang tidak biasa atau tidak normal. Berikut beberapa cara mendefinisikan abnormal :
a. Definisi Statistik
Perilaku yang sering terjadi biasanya akan dianggap normal dan perilaku yang jarang terjadi akan dianggap tidak normal. Atau bisa juga dikatakan seberapa sering suatu perilaku yang dianggap menyimpang muncul di dalam masyarakat. Inilah yang dikatakan dengan abnormal.
b. Konteks Situasional
Keadaan lingkungan sosial dapat membuat perbedaan dalam bagaimana suatu perilaku atau pemikiran diberi label.
c. Ketidaknyamanan Subjektif
Kondisi ketika seseorang mengalami banyak tekanan emosional saat terlibat dalam perilaku atau proses berpikir tertentu.
d. Maladaptif
Merupakan perilaku yang tidak memungkinkan bagi seseorang untuk beradaptasi di masysrakat. Atau bisa juga dikatakan dengan perilaku dimana seseorang sulit menyesuaikan diri di masyarakat. Perilaku ini lama kelamaan bisa membahayakan karena ada beberapa orang yang menyayat bagian tubuhnya hanya untuk menghilangkan rasa cemas yang dialaminya.
2. Model Abnormalitas
a. Model Biologis : Penyebab Medis Gangguan Psikologis
Menjelaskan bahwa gangguan psikologis seperti kecemasan, depresi, dan skizofrenia disebabkan oleh sistem neurotransmiter yang salah, masalah genetik, kerusakan dan adanya disfungsi otak, atau bisa juga beberapa kombinasi dari penyebab tersebut.
b. Model Psikologis
- Pandangan Psikodinamis : Menyembunyikan Masalah
Menjelaskan bahwa pemikiran dan perilaku yang tidak teratur merupakan hasil dari penekanan pikiran, ingatan, dan kekhawatiran seseorang yang mengancam dalam pikiran bawah sadarnya. Jadi, pikiran yang tertekan ini akan muncul kembali dan membuat pikiran yang tidak teratur tadi akan terus berkembang sebagai cara untuk menjaga pikiran tetap tertekan.
- Behaviorisme : Masalah Belajar
Mendefinisikan bahwa kepribadian merupakan seperangkat tanggapan yang dapat dipelajari dan tidak kesulitan menjelaskan perilaku yang tidak teratur karena menganggapnya sebagai sesuatu yang dipelajari seperti perilaku normal.
- Perspektif Kognitif : Masalah Berpikir
Mempelajari bagaimana cara orang berpikir, mengingat, dan mengatur informasi secara mental dan melihat fungsi maladaptif sebagai akibat dari pola berpikir yang tidak logis.
c. Perspektif Sosial Budaya
Menjelaskan pemikiran atau perilaku abnormal dan normal dilihat sebagai produk pembentukan perilaku dalam konteks pengaruh keluarga, kelompok sosial tempat seseorang berada, dan budaya di mana keluarga dan komunitas sosial berada.
d. Perspektif Biopsikososial
Menjelaskan bahwa pengaruh biologis, psikologis, dan kultural saling berkaitan dalam menyebabkan berbagai bentuk gangguan.
3. Mendiagnosis dan Mengklasifikasi Gangguan
Di Amerika Serikat, sumber daya umum untuk membantu para profesional psikologis mendiagnosa adanya gangguan pikologis yaitu dengan Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM) yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1952. DSM telah direvisi berkali-kali karena pengetahuan dan cara berpikir kita tentang gangguan psikologis telah berubah. Kemudian muncul versi terbaru yang dirilis pada tahun 2013 yaitu Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5, American Psychiatric Association, 2013).
DSM -5 menggambarkan sekitar 250 gangguan psikologis yang berbeda. Terdapat 5 sumbu diagnostik, yaitu :
a. Sumbu 1. Gangguan klinis yang membuat seseorang harus ditangani oleh psikolog profesional. Semua gangguan masuk dalam hal ini kecuali gangguan kepribadian.
b. Sumbu 2. Gangguan kepribadian dengan keterbelakangan mental atau bisa juga disebut cacat intelektual.
c. Sumbu 3. Gangguan fisik yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis seseorang, seperti tekanan darah tinggi, diabetes juvenile, dan lain sebagainya.
d. Sumbu 4. Informasi mengenai masalah kehidupan seseorang yang dapat mempengaruhi penyesuaian, seperti kemiskinan, kehilangan orang yang dicintai.
e. Sumbu 5. Global Assesment of Functioning merupakan penilaian yang dibuat oleh seorang psikolog profesional tentang kesehatan mental dan penyesuaian seseorang dengan memakai skala 0 sampai 100.
4. Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)
Anxiety merupakan keadaan dimana seseorang mengalami rasa cemas yang berlebihan pada sesuatu yang tidak masuk akal.
a. Jenis-Jenis Anxiety
- Free Floating Anxiety. Merupakan rasa cemas berlebihan dimana penyebabnya tidak diketahui secara pasti.
- Phobia. Yaitu kecemasan dan ketakutan yang sudah diketahui penyebabnya, bisa berupa situasi maupun objek. Phobia ada 3, yaitu :
> Phobia Spesifik. Yaitu rasa cemas pada kondisi tertentu yang tidak rasional. Contohnya acrophobia (takut akan ketinggian), claustrophobia (takut pada ruangan tertutup), dan lain sebagainya.
> Phobia Sosial. Yaitu kecemasan ketika berada di lingkungan sosial. Fobia ini muncul ketika seseorang khawatir apa pun yang dilakukannya akan mendapat kritik yang membuat dirinya merasa malu, sehingga ia berusaha menghindari masyarakat.
> Agoraphobia. Yaitu seseorang yang bukan hanya cemas berada di lingkungan sosial, tapi juga cemas ketika menyeberangi jalan, melewati jembatan, makan di rumah makan dan lain sebagainya.
- Panick Attack. Yaitu rasa cemas yang atau panik yang muncul secara tiba-tiba tanpa ada peringatan. Biasanya dengan gejala berkeringat, detak jantung meningkat, mulut kering, sesak nafas, penurunan fungsi penglihatan dan pendengaran.
- Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Yaitu gangguan dimana penderita akan merasa terganggu dengan pikirannya sendiri yang terus bermunculan sehingga menciptakan perilaku berulang. Contoh : Budi merasa sangat terganggu ketika masih terdapat sisa es krim di tutup es krim cup, ia baru akan lega ketika tutup es krim tersebut licin tanpa ada sisa es krim sedikitpun.
b. Penyebab Anxiety Disorder
- Faktor Perilaku. Dapat dilihat dari 4 aspek, yaitu magnification (kecendrungan berpikir yang menganggap suatu peristiwa itu jauh lebih berbahaya dari yang sebenarnya terjadi), all or nothing thinking (menganggap kinerja saat bekerja harus sempurna, jika ada sedikit kegagalan maka dianggap gagal total), overgeneralisasi (pikiran yang mengartikan suatu peristiwa negatif merupakan suatu kegagalan yang tidak berakhir), dan minimalisasi (memberi sedikit perhatian bahkan tidak sama sekali kepada perilaku positif orang lain).
- Faktor Kognitif. Berdasarkan pandangan psikologi kognitif, gangguan kecemasan adalah hasil dari proses berpikir yang tidak logis.
- Faktor Biologis.
- Faktor Budaya. Di belahan bumi manapun pastinya tetap ada yang mengalami gangguan kecemasan. Hanya saja, setiap daerah memiliki gangguan yang berbeda tergantung pada budaya yang dimiliki.
5. Dissociative Disorder
Merupakan gangguan pada memori seseorang yang terjadi karena terpisahnya antara kesadaran, ingatan, dan identitas seseorang sehingga penderita lupa dengan kejadian sebelumnya.
a. Jenis Dissociative Disorder
> Dissociative Amnesia. Yaitu kondisi dimana seseorang lupa dengan identitas personalnya seperti nama, umur dan selutuh ingatan jangka panjangnya.
> Dissociative Fugue. Yaitu kondisi dimana seseorang tidak dapat mengingat identitas pribadinya di tempat yang baru, sehingga ia akan membuat identitas baru di tempat tersebut.
> Dissociative Identity Disorder (DID). Yaitu keadaan dimana seseorang memiliki beberapa kepribadian yang berbeda. Biasa disebut dengan kepribadian ganda.
b. Penyebab Dissociative Disorder
Berdasarkan penjelasan kognitif dan perilaku, dissociative disorder terjadi karena adanya rasa tidak nyaman, rasa malu, atau rasa bersalah seseorang pada suatu kejadian yang membuat ia berusaha menghindar dari mengingat peristiwa tersebut. Jika penghindaran dilakukan secara terus-menerus biasanya ingatan mengenai suatu peristiwa akan hilang. Contoh : Ita baru saja putus dengan Bayu. Ita merasa bersedih dan galau selama 1 bulan. Ia merasa tidak nyaman karena hubungannya dengan Bayu kandas di tengah jalan. Akhirnya ia berusaha move on dengan terus berusaha melupakan kenangan yang telah dilalui bersama hingga akhirnya ia benar-benar melupakan Bayu beserta kenangannya.
6. Schizofrenia Disorder
Merupakan keadaan dimana ketidakmampuan seseorang dalam membedakan mana yang nyata dan mana yang fantasi dalam pemikiran, perilaku, emosi, dan persepsi.
Gejala Schizofrenia
> Delusi atau gangguan pemikiran. Merupakan kepercayaan seseorang terhadap sesuatu yang tidak tergoyahkan walaupun sudah menunjukkan bukti yang membantah delusi tersebut.
> Halusinasi. Yaitu meilhat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
> Berperilaku aneh dan tidak teratur.
7. Personality Disorder
Merupakan gangguan kepribadian dengan pribadi yang terlalu kaku dan kesulitan dalam menyesuaikan diri di lingkungan sosial. Berikut faktor penyebab gangguan kepribadian :
- Perilaku kognitif. Biasanya tidak dapat menyesuaikan diri dengan orang lain dan memiliki sifat yang bergantung pada orang lain.
- Gen.
- Perbedaan dalam toleransi stres dan gangguan dalam hubungan keluarga.
Sekian dulu blog aku kali ini... See youu..👋
Komentar
Posting Komentar