Teori Kepribadian
Halloo guys..👋Ketemu lagi di blog akuu. Nah kali ini kita bakal bahas mengenai teori kepribadian. Yuk langsung aja ke pembahasan.
A. Teori Kepribadian
a. Kepribadian. Merupakan ciri-ciri watak seseorang yang dilakukan secara lahir (fisik) dan konsisten, sehingga memberi identitas yang khusus kepada seseorang tersebut.
b. Karakter. Merupakan penilaian mengenai perilaku atau moral seseorang.
c. Tempramen. Merupakan sesuatu yang bersifat biologis, dimana tempramen ini sudah ada sejak lahir, seperti iritabilitas (kepekaan kita terhadap suatu rangsangan) dan adaptabilitas (cara kita beradaptasi).
B. Perspektif Psikodinamik
Tokoh yang berperan dalam perspektif psikodinamik ini adalah Sigmund Freud. Freud merupakan salah seorang tokoh besar yang berfokus pada bagaimana cara manusia memandang dunia dan dirinya sendiri. Freud percaya bahwa bahwa pikiran (mind) terbagi atas 3, yaitu :
a. Unconscious (alam tidak sadar). Merupakan tempat munculnya dorongan nafsu. Bisa juga tempat munculnya ide yang berpengaruh terhadap perbuatan, perkataan dan perbuatan seseorang.
b. Preconscious (alam bawah sadar). Merupakan tempat berkumpulnya semua elemn yang tidak disadari. Namun bisa saja sewaktu-waktu menjadi kesadaran yang datang dengan cepat.
c. Conscious (alam sadar). Merupakan elemen mental yang selalu berada dalam kesadaran.
Struktur Kepribadian
Freud menyatakan teori kepribadian ada 3, yaitu :
a. Id. Merupakan kebutuhan atau keinginan yang harus segera dipenuhi. Id bisa juga dikatakan dengan naluri. Contoh : lapar, haus.
b. Ego. Merupakan hal yang bertindak sebagai pemenuhan kebutuhan yang diinginkan oleh Id tadi. Contoh : Ita merasa haus, maka ia membeli air mineral di toko terdekat.
c. Superego. Merupakan penilaian kita mengenai benar atau salahnya suatu keputusan. Contoh : Ita sedang mengikuti perlombaan marathon. Ita mulai merasa haus (Id) dan ia berkeinginan untuk membeli air mineral di toko terdekat (Ego). Kemudian Ita mulai memikirkan apakah dia harus segera membeli air mineral atau menahan rasa hausnya terlebih dahulu (Superego).
Tahapan Perkembangan
a) Tahap Infantile (0-5 tahun)
- Fase Oral (0-1 tahun). Di fase ini, bagian yang paling penting dalam hal kenikmatan seorang bayi sejak ia dilahirkan adalah mulutnya sendiri.
- Fase Anal (1-3 tahun). Di fase ini dikaitkan dengan mulai adanya perilaku menahan feses pada anak.
- Fase Phallic (3-5 tahun). Di fase ini mulai berfungsi organ genital pada si anak yang ditandai dengan adanya perasaan seksual dan agresif.
b) Tahap Latensi (5-12 tahun). Di fase ini, aktifitas libidinal anak mulai menurun. Dan juga mulai terbentuk rasa malu pada anak.
c) Tahap Pubertas (12-18 tahun). Di fase ini, mulai muncul kembali dorongan-dorongan seksual.
d) Tahap Genital. Di tahap ini, seseorang telah mampu menyalurkan dorongan-dorongan ini secara bertanggung jawab.
C. Behavioral dan Perspektif Kognitif Sosial
1. Behaviorist
Behaviorisme merupakan suatu teori yang berfokus pada proses pembelajaran dan perilaku manusia terhadap stimulus sehingga menghasilkan respon. Teori ini menyatakan bahwa seseorang dapat menunjukkan perilaku jika ia telah mendapat beberapa pengalaman sebelumnya. Berikut beberapa tokoh behaviorisme :
a) Edward L. Thorndike. Thorndike mengemukakan 3 hukum dasar, yaitu :
- Hukum Kesiapan (Law Of Readiness)
- Hukum Latihan (Law of Exercise). Menyatakan bahwa hal yang paling utama dalam pembelajaran adalah pengulangan.
- Hukum Akibat (Law of Effect). Berkaitan dengan pemberian reward jika memberikan respon yang memuaskan dan pemberian punishment jika memberikan respon yang kurang memuaskan.
b) John B. Watson. Ia beranggapan bahwa manusia sama dengan hewan.
c) B. F. Skinner. Skinner dikenal dengan teori belajarnya yang menghasilkan hukum belajar sebagai berikut :
- Law of Operant Conditioning. Merupakan kondisi timbulnya tingkah laku diiringi dengan stimulus penguat, sehingga tingkah laku tersebut mengalami peningkatan kekuatan.
- Law of Operant Extinction. Merupakan keadaan tingkah laku yang tidak diiringi stimulus penguat, sehingga kekuatan tingkah laku tersebut mengalami penurunan.
2. Cognitive Social Perspective
Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura yang terkenal dengan eksperimennya yaitu Bobo Doll. Bandura mengatakan bahwa pembelajaran bukan hanya didapat melalui pengalaman saja, tapi juga dengan mencontoh lingkungan sekitarnya. Bandura mengemukakan teori belajar sosial yang di dalamnya terdapat 3 konsep dasar, yaitu :
a. Reciprocal Determinism. Disini dikatakan bahwa kepribadian manusia dilahirkan dari interkasi mereka dengan lingkungan, pikiran dan perilaku.
b. Beyond Reinforcement. Disini dinyatakan bahwa penguatan bukan satu-satunya yang dapat membentuk tingkah laku.
c. Self Regulation. Disini dikatakan bahwa manusia sebagai individu bisa mengatur dan membentuk kepribadian mereka sendiri.
D. Kognitif Humanisme Dalam Memandang Kepribadian
1. Teori Person-Centered (Carl Rogers)
Menurut Rogers, konsep diri merupakan kesadaran batin yang tetap pada pengenalan diri yang sebenarnya.
2. Teori Kepribadian Abraham Maslow
Ia terkenal dengan hierarki kebutuhan, yaitu :
a) Kebutuhan Fisiologis. Contoh : makan, minum, tidur.
b) Kebutuhan Akan Rasa Aman
c) Kebutuhan Sosial
d) Kebutuhan Akan Penghargaan
e) Kebutuhan Aktualisasi Diri
3. Teori Kepribadian Kognitif George A.Kelly
Kelly menekankan pada cara seseorang mengkonstruksi, mengontrol dan memahami peristiwa di sekitarnya.
E. Teori Trait
Trait theory atau teori sifat merupakan teori yang digunakan untuk menggambarkan karakteristik seseorang. Teori ini mengelompokkan manusia berdasarkan sifatnya yang paling menonjol.
Pengelompokan Sifat
1. Gordon Alport. Mengklasifikasikan sifat/kepribadian menjadi beberapa bagian, yaitu :
a) Sifat Umum. Sifat yang dimiliki semua orang.
b) Sifat Individual.
2. Raymond B. Cattel
Cattel menjabarkan sifat menjadi 2 jenis, yaitu Surface Trait atau sifat yang terlihat dan Source Trait yang merupakan variabek dari sifat yang terlihat tadi.
F. Faktor Biologis Kepribadian
1. Studi Kembar (Auke Tellegen). Menyatakan bahwa anak yang kembar memiliki kesamaan dalam kepribadian meskipun telah terpisah sejak kecil.
2. Studi Adopsi. Dikatakan bahwa genetik sangat berpengaruh pada perkembangan kepribadian, tidak peduli apakah mereka tinggal di lingkungan yang sama atau berbeda.
G. Pengukuran Kepribadian
1. Metode Observasi
2. Metode Inventori
3. Teknik Proyektif
Sampai disini dulu pembahasannya...See you guys...👋
Komentar
Posting Komentar